" Hari ini Anda adalah orang yang sama dengan Anda di lima tahun mendatang, kecuali dua hal : orang-orang di sekeliling Anda dan buku-buku yang Anda baca..."

Saturday, October 25, 2008

Tipe Kepribadian : sejarah awal


Penggolongan kepribadian menjadi tipe-tipe tertentu sudah digunakan secara luas sejak masa Yunani kuno oleh para filsuf untuk mengetahui bagaimana manusia berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain dan bagaimana memodifikasinya. Sampai saat ini klasifikasi tipe kepribadian banyak berguna di ranah organisasi terutama pada tes-tes psikologi yang ingin mengidentifikasi model kepribadian seseorang, mengidentifikasi kelemahannya, kelebihannya, gaya kerja dan gaya komunikasi, serta bagaimana seseorang berperilaku dalam tim.

Memahami kepribadian seseorang atau diri sendiri merupakan cara untuk mengembangkan diri sendiri maupun orang lain dengan memahami apa saja kekuatan (strength) dan apa saja yang tiap orang butuhkan (needs). Pengetahuan tentang kepribadian juga membantu untuk bersikap terhadap orang yang berbeda tipe kepribadian serta mengetahui bagaimana orang lain memandang diri sendiri sehingga bisa terjallin komunikasi yang positif.

Richard Montgomery (2002) dalam bukunya “People Patterns - A Modern Guide to the Four Temperamentsmenuturkan penggolongan tipe kepribadian dapat ditelusuri sejak jaman Yunani Kuno, tepatnya oleh Ezekiel (590 SM) yang menggolongkan sifat manusia sebagai empat tipe. Tipe ini dapat dibandingkan dengan pembagian empat tipe kepribadian (Four Temperaments/Four Humours) yang digolongkan oleh “Bapak Kedokteran” Hippocrates (460-377 SM). Keduanya merupakan sumber-sumber tertua yang ditemukan kaitannya dengan penyusunan profil kepribadian manusia. Secara umum manuskrip-manuskrip kuno yang lebih tua dapat ditemukan sejak 5000 tahun yang lalu dalam tradisi Mesir dan Mesopotamia mengenai elemen-elemen dasar kehidupan yaitu Air, Udara, Tanah, dan Api kaitannya dengan pengembangan ilmu pengobatan pada masa itu. Yang kemudian diadaptasi oleh budaya Yunani Kuno sejak 2500 tahun yang lalu dan yang terakhir disebut merupakan fondasi keilmuan barat yang masih berkembang hingga saat ini.

Empat tipe kepribadian / temperamen manusia :

Ezekiel (590 SM)

  • Lion (singa) : Berani, tegas, hebat
  • Ox (sapi jantan) : Kokoh, kuat, kekar
  • Man (manusia) : Ramah, penyayang, humanis
  • Eagle (elang) : Visioner, berwawasan luas

Hippocrates (370 SM)
  • Blood (darah) : Gembira, periang (cheerful)
  • Black Bile (empedu hitam) : Suram, muram (somber)
  • Yellow Bile (empedu kuning) : Antusias, bersemangat, bergairah (enthusiastic)
  • Phlegm (lendir) : Tenang, kalem (calm)

Interpretasi dari Empat Temperamen (Four Temperament) ini yaitu darah, empedu hitam, empedu kuning dan lendir pada merupakan usaha “ilmiah” untuk menjelaskan bagaimana penyakit, yang sebelumnya dianggap kutukan dewa itu muncul dan bagaimana cara mengobatinya –tentu saja selain dengan memberikan sesaji kepada para dewa. Darah berkaitan erat dengan musibah, seorang prajurit akan paham bagaimana darah terkait dengan sakit dan penderitaan, begitu pula dengan lendir yang keluar ketika seseorang sedang sakit flu atau demam.

Sedangkan kemungkinan yang dimaksud dengan yellow/black bile disini adalah cairan dimuntahkan setelah seseorang mabuk meminum arak kuno. Sehingga apabila seseorang kemudian sakit namun tidak kunjung sembuh, maka dokter-dokter Yunani kuno ini akan berusaha “membantu” mengeluarkan elemen-elemen dasar tersebut dari dalam tubuh, dari sini salah satunya muncul terapi lintah yang dibiarkan menyedot darah kotor. Atau yang masih banyak dipraktekkan di negeri kita adalah praktek gurah, bekam yang mengeluarkan lendir, darah, atau cairan-cairan kotor lain dari dalam tubuh. Ide awal dari usaha-usaha itu yang diyakini oleh ahli kesehatan Yunani Kuno adalah untuk menyeimbangkan keempat elemen tadi didalam tubuh, apabila seseorang sakit maka itu karena terdapat ketidak seimbangan (imbalance) dari masing-masing elemen tersebut.

Selain sebagai usaha untuk menyembuhkan berbagai penyakit, empat elemen dasar ini juga erat kaitannya dengan sifat manusia. Karena keempat elemen dasar ini bisa menentukan hidup mati manusia pada awalnya, maka kemudian keberadaan elemen ini diyakini ada hubungannya juga dengan sifat manusia, keseimbangan elemen ini tidak sama antara orang satu dengan yang lain, seseorang mungkin dominan elemen Phlegm daripada Blood-nya menunjukkan kecenderungan kepribadian yang tenang, kalem, tidak ekspresif. Begitu pula dengan kombinasi yang lain juga menunjukkan kepribadian atau sifat yang spesifik dari seseorang.

No comments:

Post a Comment

komentar disini bro!